BAGANG PERAHU
Kisah Masyarakat Bugis diDaerah Kunak kebanyakanya dikawasan Pangkalan Kunak sebagai nelayan dengan mengunakan alat menangkap ikan yang dipanggil Bagang Perahu.
Bermula pada tahun 1978 mereka mengunakan untuk menangkap ikan dinamakan Bagang Batang, yang di perbuat daripada 2 batang sebagai pelampong untuk mendirikan rumah Bagang Perahu.
Pada masa itu lebih kurang hanya 5 buah Bagang Batang terdapat di perairan Kunak untuk menangkap ikan, pada masa itu ikan bilis jadi tumpuan Nelayan Bugis.
Pada tahun 1985 muncul lagi Bagang Perahu yang dapat menangkap bermacam macam jenis ikan.
Bagang Perahu di perbuat daripada sebuah perahu sebagai pelampung untuk mendirikan rumah diatasnya, pada wakyu malam mereka mengunakan injin lampu untuk menerangkan lampu lampu untuk menarik ikan ikan masuk ke jaring Bagang.
Perbelanjaan untuk membuat sebuah Bagang perahu menelan belanja hinggah Rm25 ribu hinggah siap sepenuhnya dan terus boleh digunakan untuk menangkap ikan.
Masa Bagang Perahu dapat menangkap ikan dalam bulan gelap, apabila bulan terang semua Bagang di tarik untuk di rehatkan ke Pangkalan Kunak.
Hasil penangkapan Bagang Perahu dalam satu malam pada bulan gelap bole mencecah Rm5 ribu jika nasib baik, yang mengunakan lebih kurang 5 orang pekerja.
Setiap Bagang yang beroperasi diDaerah Kunak mengunakn lesen yang di perolehi dari Jabatan perikanan Kunak.
DiDaerah Kunak juga terdapat Persatuan Bagang Bagang Daerah Kunak yang di Pengurusikan oleh Hj Adam Bambang.
Buat masa ini diDaerah Kunak Bagang Perahu dan Bagan Batang yang masih beroperasi di perairan Kunak lebih kurang 200 buah Bagang, yang dimiliki oleh Masyarakat Bugis Kunak.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan